Selasa, 21 Juni 2016

makalah ciri-ciri mahluk hidup

BAB I
PENDAHULUAN




An-nur 45 : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di antara perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedangkan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yamg dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.
 
Thaaha 53 : Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan, maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam




A.    Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan benda tak hidupAktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak. . Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup adalah mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah perbedaan serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan baik secara morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya.
Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat  pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik, sehingga penulis membuat makalah dengan judul makhluk hidup dan keanekaragaman, agar pembaca serta penulis dapat makin memahami tentang keanekaragaman semua makhluk hidup.

B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menarik beberapa rumusan masalah, antara lain:
a.    Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b.    Bagaimana klafikasi keanekaragaman makhlik hidup?
c.    Apa saja jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup?
d.     Bagaimana struktur organisasi kehidupan?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a.    Untuk mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b.    Untuk mengetahui klafikasi keanekaragaman makhluk hidup.
c.    Untuk mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup.
d.  Untuk mengetahui struktur organisasi kehidupan.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri tersebut antara lain;

1.    Makhluk Hidup Berkembang Biak
Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibagi menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) dan perkembangbiakan secara generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya perkembangbiakan dilakukan secara generatif. Sementara, pada hewan tingkat rendah perkembangbiakan pada umumnya dilakukan secara vegetatif.

2.    Makhluk Hidup  Bernapas
Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan. Bernapas
adalah mengambil udara dari luar (O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2) dari dalam tubuh. Proses pernapasan ini berguna untuk menghasilkan energi atau yang lebih dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi merupakan proses pembakaran makanan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan energi yang berguna bagi makhluk hidup untuk mampu beraktivitas.

Gambar 1. Proses Pernafasan

3.    Makhluk Hidup Bergerak
Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup adalah bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akan nampak sangat jelas karena manusia dan hewan mempunyai alat gerak. Alat gerak pada manusia berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak pada hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip, silia, dan lainnya. Gerakan pada tumbuhan adalah gerak menutupnya daun putri malu bila disentuh, menutupnya daun petai cina pada sore hari.

4.    Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)
Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah salah satu hal yang membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup.Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam bentuk gerak. Contoh daun putri malu bila menerima rangsangan berupa sentuhan.

Gambar 2. Putri Malu

5.    Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang
Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk, dan penambahan ukuran ini tidak kembali kepada ukuran semula. Sedangkan kembang, merupakan suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk atau keadaan yang sederhana. Penambahan ukuran dan pencapaian kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran dan fungsi dari sel.
 
          Gambar 3. Tanaman            Gambar 4. Manusia

6.    Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber tenaga, untuk tumbuh kembang, dan untuk mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin dan mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut kemudian melalui proses pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses ini diperlukan oksigen yang didapat dari proses pernafasan.

7.    Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine








B.    KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi 6 kingdom yang meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
1.    Archaebacteria
Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di lingkunngan anerob dengan kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung berapi dan sumber air panas. Ada yang merupakan autotrof, tetapi sebagian besar merupakan heterotrof.
2.    Eubacteria
Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula yang berkoloni membentuk filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof atau heterotrof dengan tiga bentuk dasar, yaitu bulat, batang dan spiral.
3.    Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:
a.    Protista mirip hewan (Protozoa).
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
1)    Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).

Gambar 5.  Entamoeba histolytica
2)    Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).

Gambar 6. Trypanosoma evansi

3)    Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.

Gambar 7. Paramecium caudatum

4)    Sporozoa
Sporozoa  tidak memiliki alat gerak, dan semua  jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).

b.    Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae).
Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/algae).
1)    Euglenophyta
Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
2)    Pyrophyta
Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.

Gambar 8. Ceratium

c.    Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
1)    Myxomycota (jamur lendir)
Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.

Gambar 9. Physarium
2)    Oomycota (jamur air)
Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara  seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).


4.    Fungi
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik karena sudah memiliki inti sel yang terbungkus membran. Ciri-ciri jamur secara umum, yaitu bersel satu atau banyak dengan dinding sel dari zat kitin dan tidak berklorofil. Daur hidup jamur mempunyai keturunan diploid yang singkat. Jamur hidup sebagai saprofit dengan menguraikan bahan organik yang sudah mati atau sampah dan bangkai. Selain itu, beberapa jenis jamur hidup secara parasit, yaitu menumpang dan mengambil bahan organik dari inang yang masih hidup. Jamur parasit akan menyebabkan penyakit yang disebut mikosis. Contohnya: panu, kadas, kurap.
Kelas-kelas jamur meliputi:
a.    Zygomycotina
b.    Ascomycota
c.    Basidiomycota

5.    Plantae(tumbuhan)
Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang  memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
a.    Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1)    Algae (ganggang)
Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
2)    Bryophyta (Lumut)
Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
3)    Hepaticeae (Lumut hati)
Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.

Gambar10. Marchantia
4)    Musci  (Lumut daun)
Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.

Gambar 11. Sphagnum fimbriatun, Mnium.


b.    Tracheophyta
Tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
1)    Pterydophyta
Mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
2)    Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
a)    Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
b)    Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan). Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.

6.    Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang).
a.    Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animali yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di pegunungan. Hewan-hewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori), coelenterata (hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih), nemathelmintes (cacing benang atau cacing gilik), annelida (cacing gelang), mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b.    Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis). Vertebrata yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki tulang. Pada vertebrata tingkat rendah endosekeleton berupa tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa tulang keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan ventrikel. Sistem pernafasan dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paru-paru. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ ginjal. Sistem reproduksi secara seksual antara hewan jantan dan betina. Hewan yang termasuk vertebrata adalah :


a)    Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis. Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan perairan payau. Reproduksi terjadi secara seksual, pertemuan sel telur dan sperma terjadi diluar tubuh disebut pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha, Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
b)    Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung di air dan darat. Amphibia memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang. Mata memiliki kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki selaput yang menutupi mata saat berada dalam air (disebut Membrana niktitans).
Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka. Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.
c)    Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan kering di tanah. Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk mencegah banyak hilangnya cairan tubuh. Tubuh dilengkapi dengan 2 pasang anggota gerak. Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru. Sistem peredaran darah berupa jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak sempurna (foramen panizzae) contohnya pada crocodilia. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.
d)    Aves
Tubuh aves terbungkus oleh bulu, memiliki dua pasang anggota gerak, yaitu berupa sepasang sayap dan sepasang kaki. Respirasi dilakukan dengna paru-paru dan berhubungan dengan kantong udara (saccus pneumaticus). Suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan, disebut homoiotermis, sehingga suhu tubuh tetap. Aves dikelompokan antara lain menjadi ordo-ordo berikut Archaeornithes, Struthioniformes, Galliformes, Columbiformes, Passeriformes, Anseriformes.
e)    Mamalia
Hewan mamalia memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya serta mengasuhnya dalam waktu tertentu. Tubuhnya tertutup oleh rambut, kulit banyak mengandung kelenjar (sebasea/kelenjar minyak,sudorifera/kelenjar keringat,bau, dan susu/glandula mamae). Mamalia memiliki 4 anggota gerak. Jantung terdiri atas 4 ruang yang sempurna, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Pernapasan berlangsung dengan organ paru-paru. Sistem ekskresi dengan ginjal, kulit dan paru-paru. Pembuahan terjadi secara internal. Mamalia dikelompokkan menjadi beberapa ordo, antara lain Monotremata, Marsupialia, Chiroptera, Primata, Cetacea, Carnivora, Artiodactyla.

C.    KENAEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
1.    Keanekaragaman Ekosistem
     Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, kondisi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka ragam. Ekosistem yang satu dengan ekosistem yang lain tidak mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama serta unsur-unsur kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi organisme dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang lain.
2.    Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan penampilannya yang terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian individu yang mampu saling berkawin sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang menyerupai tetuanya. Karena lingkungan tempat hidup jenis beraneka ragam, maka jenis yang dihasilkan akan beraneka ragam pula.
3.    Keanekaragaman Genetik
     Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama. Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih, kuning, merah, ungu atau lainnya, atau apakah seekor ayam akan berbulu hitam, coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi, atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebut gen.
     Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
     Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama.

D.    STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN
Organisasi merupakan salah satu konsep sentral dalam Biologi dan kajian dalam bidang studi Biologi umumnya dilakukan dengan pendekatan struktur Organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan tersebut meliputi :
1.    TINGKAT MOLEKUL
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain.


2.    TINGKAT SEL
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisme uniselular, yaitu organisme yang susunannya itu terdiri dari satu sel saja, karena pada organisme uniselular ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel tersebut. Contohnya, bakteri,  Paramecium sp, dan bersel banyak (multiselular). Dan organisme multiselular, yaitu organisme yang susunannya terdiri dari banyak sel. Contohnya, manusia, ayam, pohon mangga.
Berdasarkan ada tau tidaknya membran, sel itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sel eukariotik yang memiliki membran sel dan prokariotik yang tidak memiliki membran sel. Bagian-bagian dari sel :
1)        Membran sel (dinding sel)
2)        Sitoplasma (plasma sel)
3)        Inti Sel ( Nukleus )
 Di dalam inti sel terdapat kromosom yang mengandung gen ( DNA ). Inti sel terdapat pada sel hewan dan tumbuhan.
Bagian Sel    Tumbuhan    Hewan
Bentuk Sel    Tetap    Berubah
Dinding Sel    Ada    Tidak Ada
Vakuola    Besar, Hanya 1    Kecil, Biasanya banyak
Plastida    Ada    Tidak Ada
Sentrosom    Tidak Ada    Ada
       

3.    TINGKAT JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan itu letaknya pada tubuh tumbuhan, hewan, dan manusia.
1)    Jaringan pada tumbuhan :
Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.
a.   Jaringan muda atau meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya itu mempunyai sifat embrionik, serta mereka mampu terus-menerus membelah diri sehingga tumbuhan tersebut dapat terus tumbuh. Jaringan muda umumnya terletak pada ujung akar, cabang batang, ujung tunas, dan kambium.
b.  Sedangkan Jaringan dewasa adalah jaringan yang dapat dibedakan
menjadi lima kelompok, yaitu jaringan dasar atau parenkim, jaringan pelindung, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan sekretori.

2) Jaringan pada hewan dan manusia :
a.  Jaringan epitel dibentuk oleh sel-sel epitel yang susunanya rapat.
mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai jalanya transportasi zat, jaringan ini letaknya pada seluruh permukaan luar tubuh atau kulit.
b.  Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot. Di dalam jaringan otot terdapat 3 jenis otot yaitu yaitu, otot polos yang letaknya terdapat pada organ-organ tubuh bagian dalam seperti lambung dan usus, otot lurik yang melekat pada tulang atau kulit, serta otot jantung yang tentu saja terletak di jantung.
c. Jaringan saraf  disusun oleh jutaan sel-sel (neuron). Dalam Setiap sel saraf terdiri atas badan sel dan serabut saraf (dendrit). Jaringan ini fungsinya untuk menerima serta menyalurkan rangsang. Kumpulan badan sel saraf terletak didalam bagian otak dan sumsung tulang belakang.
d.  Jaringan penyokong punya fungsi untuk memberi kekuatan, bantuan, serta perlindungan kepada bagian-bagian yang lemah di dalam tubuh. Contohnya jaringan tulang, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak.





4.    TINGKAT ORGAN
Organ adalah kumpulan jaringan yang bersatu, menjalankan fungsi tertentu dan membentuk alat tubuh.
1) Organ pada tumbuhan, meliputi akar, batang, dan daun
a.    Akar
Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga akan terus tumbuh sehingga mereka dapat membentuk akar tunggang. Ujung akar monokotil dan dikotil dilindungi oleh tudung akar yang fungsinya tentu saja untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar ini punya lapisan-lapisan, seperti lapisan epidermis, korteks/endodermis, dan silinder pusat (stele).
b.    Batang
Batang juga punya fungsi yaitu sebagai tempat tumbuhnya tunas, cabang, serta daun. Batang itu juga tersusun dari jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan penyimpan.
c.    Daun
Daun juga punya fungsi yaitu sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun ini disusun juga oleh jaringan epidermis, parenkim, penyongkong dan pengangkut.

2)    Organ pada hewan dan manusia, antara lain mata, yang fungsinya untuk melihat, telinga untuk mendengar, jantung fungsinya sebagai pemompa darah, paru-paru untuk bernapas, lambung untuk mencerna makanan, ginjal untuk mengeluarkan urine (air seni), dan indung telur untuk menghasilkan sel telur.







5.    TINGKAT SISTEM ORGAN
Sekelompok organ akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ atau sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu. Berikut adalah sistem organ yang ada pada manusia :
1)   Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki fungsi untuk mengatur fungsi organ.
2)  Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan terhadap rangsang.
3)   Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii fungsi untuk berkembang biak.
4)   Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa.
5)  Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi sebagai alat gerak aktif.
6)   Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7)  Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2.
8)  Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paru-paru  dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
9)  Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus.
Sistem organ pada tumbuhan antara lain :
1) Sistem pengangkutan pada batang untuk mengangkut makanan hasil fotosintesis
2) Sistem reproduksi untuk memperbanyak organisme
3) Sistem penyerapan pada akar

6.    TINGKAT INDIVIDU
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia.

7.    TINGKAT POPULASI
Populasi adalah kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama, seperti populasi rumput, pohon kelapa, burung merpati, cacing tanah, dsb. Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi adalah sekumpulan banteng.

8.    TINGKAT KOMUNITAS
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan populasi plankton, komunitas padang rumput yang terdiri dari populasi rumput, belalang, kupu-kupu, cacing tanah, alang-alang, dsb.

9.    TINGKAT EKOSISTEM
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.

10.    TINGKAT BIOMA
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, dan bioma tundra.























BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri khas yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup antara lain; bernapas, bergerak, menerima dan menanggapi rangsang, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, memerlukan makan dan mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman makhluk hidup menjadikan para ilmuan membuat suatu sistem yang dinamakan klasifikasi. Tujuan dari klasifikasi adalah mempermudah para ilmuan untuk mempelajari makhluk hidup sesuai dengan persamaan yang ada pada makhluk hidup. Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi enam kingdom yang meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Keanekaragaman pada makhluk hidup dibagi menjadi: keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis, dan keanekargaman genetika. Struktur organisasi kehidupan meliputi tingkat molekul, sel, jaringan, organ,system organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.











DAFTAR PUSTAKA

Putri. 2013. Ciri-ciri Mahluk Hidup.(online)
           (http://putrybulan17.blogspot.com/2013/03/ciri-ciri-makhluk-hidup-dan.html).
Rachmat, Agus. 2004. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka
Riandary, Henny. 2006. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai.
Sujarwanta, Agus. 2013. Biologi Umum. Metro: LembagaPenelitianUM Metro Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar